Sama halnya dengan bisnis restoran, usaha catering dengan gampang
dapat kita jumpai di berbagai tempat. Belakangan ini bisnis katering
yang cukup berkembang adalah katering diet, yang menyediakan kebutuhan
diet tertentu bagi para pelanggannya. Tapi jumlahnya belum menjamur
seperti bisnis catering pada umumny. Bahkan mungkin masih bisa dihitung.
Justru dengan kondisi tersebut bisnis ini diyakini lebih memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan oleh pelakunya.
Yang melatarbelakangi adanya bisnis jenis ini adalah pola hidup dan
kebutuhan akan sajian makanan yang sehat bagi para konsumen untuk
keperluan diet tertentu. Banyak bacaan memang yang saat ini menyajikan
resep-resep diet dengan masing-masing kelebihannya. Tapi menentukan menu
diet tidaklah semudah yang dikatakan dalam tulisan. Porsi dan juga
takaran harus pas.
Ignatius Zaldy, pemilik My Meal Catering menyatakan bahwa ia termotivasi untuk memulai usaha catering diet
karena pengalaman pribadinya. “Saya kebetulan punya masalah hipertensi,
sempat juga asam urat tinggi dan juga kelebihan berat badan. Waktu itu
sulit mencari jasa katering untuk diet. Jika pun ada, tak bisa mengantar
ke tempat,” tuturnya.
Jika anda tertarik untuk menekuni bisnis ini, setidaknya dibtuhkan
perlegkapan memasak, ahli gizi dan karyawan memasak, serta tidak lupa
karyawan yang akan mengantarkan pesanan ke rumah para pelanggan. Zaldy
mengaku menghabiskan dana sekitar Rp.400 juta untuk membangun usaha ini.
Itu sudah termasuk untuk renovasi tempat, dan membeli peralatan untuk
masak.
Bukan dari latar belakang yang tahu ilmu gizi dan masak memasak tak
menghalangi kesuksesan bisnis ini. Toh pebisnis bisa mempekerjakan
seseorang untuk mencukupi kebutuhan tersebut. My Meal yang saat ini
melayani untuk wilayah Jakarta dan Tangerang serta sedang mengembangkan
ke kota lain, kata Zaldy, memiliki 6 ahli gizi, satu Executive Chef dan 5
Cook, 5 Cook Helper, 12 Delivery man.
Persaingan dalam usaha katering diet terutama spesifik organik
menurut Zaldy masih sangat sempit. Diakui memang tak sedikit orang yang
mencoba membuka usaha serupa, namun usahanya tidak berlangsung lama.
Mengapa? “Saya rasa mereka tak menangani dengan serius bisnisnya,” ujar
Zaldy.
Zaldy berpendapat bahwa dalam bisnis katering diet, pelayanan dalam
hal kesehatan benar-benar harus sangat diperhatikan. My Meal, kata
Zaldy, merupakan katering pertama di Indonesia menggunakan Bio Scan
untuk mendiagnosa komposisi dalam tubuh dan software gizi modern yang
mengkalkulasi secara akurat gizi makanan. Selain itu usaha ini
menyediakan layanan konsultasi dengan ahli gizi free bagi para
pelanggannya. “Ahli gizi itu harus ada. Kita tidak akan memberikan menu
makanan yang salah bagi pelanggan,” ujar Zaldy.
Selain masalah supply bahan baku dan juga ketepatan waktu dalam
pengiriman juga harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Untuk supply
kita harus lebih banyak kerjsama dengan supplier, dan delivery juga
ditambah armadanya jika dirasa kurang,” ujar Zaldy.
0 komentar:
Posting Komentar