Niat baik ibu-ibu rumah tangga mempercantik pakain dan kerudung
milik keluarga ternyata menjadi berkah tersendiri bagi mereka. Berangkat
dari aktivitas tersebut kini para ibu itu menjadikan usaha kerajinan
payet atau hiasan manik-manik sebagai bisnis yang menguntungkan. Setiap
bulan usaha kerajinan manik-manik para ibu rumah tangga itu omzetnya
mencapai puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah. Tidak mengherankan
jika usaha ibu rumah tangga tersebut memiliki omzet yang demikian besar,
karena permintaannya sudah sampai luar negeri.
Usaha kerajinan Payet yang dikelola ibu rumah tabgga di Kampung Kiarapayung, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), ini memang bisa dibilang masih baru. Belum sampai satu tahun, namun pemasarannya sudah tersebar ke berbagai wilayah Indonesia dan Luar negeri. Untuk wilayah dalam negeri kerajinan payet usah rumah ibu-ibu tangga ini Pasar Tanah Abang Jakarta, Cirebon, Pulau Sumatra, dan sejumlah wilayah lainnya di Indonesia. Pasar luar negeri biasanya adalah negara-negara muslim misalnya saja Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan negara-negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Libanon, Uni Emirat Arab, Palestina, dan sejumlah negara lainnya.
Usaha kerajinan Payet yang dikelola ibu rumah tabgga di Kampung Kiarapayung, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), ini memang bisa dibilang masih baru. Belum sampai satu tahun, namun pemasarannya sudah tersebar ke berbagai wilayah Indonesia dan Luar negeri. Untuk wilayah dalam negeri kerajinan payet usah rumah ibu-ibu tangga ini Pasar Tanah Abang Jakarta, Cirebon, Pulau Sumatra, dan sejumlah wilayah lainnya di Indonesia. Pasar luar negeri biasanya adalah negara-negara muslim misalnya saja Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan negara-negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Libanon, Uni Emirat Arab, Palestina, dan sejumlah negara lainnya.
Permintaan dari pasar yang begitu tinggi ini ternyata membuat para
ibu ini cukup kewalahan karena kemampuan produksinya yang masih kurang.
Kendala utama adalah pada masalah lama waktu untuk menghasilkan produk,
untuk menghasilkan satu kerudung payet seorang pekerja memerlukan waktu
lebih dari dua hari.
Usaha rumah tangga kerajinan payet ini memang bisa dibilang usaha
dengan modal yang kecil. Namun memerlukan ketelatenan dan ketelitian
yang tinggi. Secara teknis meski nampak mudah namun memerlukan
pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Biasanya bagi pekerja yang belum
berpengalaman, hasil produksinya kurang rapi dan waktu yang diperlukan
lebih lama. Namun secara teknis proses produksinya kerajinan payet hanya
tinggal mengikuti gambar pola yang sudah ada.
Usaha ibu rumah tangga ini memang masih memerlukan banyak perbaikan,
mengingat usianya yang masih muda. Berbagai inovasi produk harus terus
dilakukan agar tetap diminati pasar. Selain itu kerajinan payet ini
telah memberikan lapangan pekerjaan bagi ibu rumah tangga. Tidak heran
keberhasilan usaha rumah tangga ini menjadikan kerajinan payet sebagai
kerajinan industri rumahan unggulan di Desa Mekarsari.
0 komentar:
Posting Komentar